Warta

PMII Rayon FKIP UNUSIA Kab. Bogor Adakan Ziarah Bersama ke Maqbaroh Mama Falak

PMII Rayon FKIP UNUSIA Kab. Bogor Adakan Ziarah Bersama ke Maqbaroh Mama Falak/Foto: Aktivis Autentik
Aktivis Autentik - Pengurus Rayon (PR) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Kabupaten Bogor mengadakan ziarah ke Maqbaroh Mama Falak di Pagentongan, Bogor, pada Jumat (18/07/2025). Selain berziarah, para kader juga berkesempatan untuk sowan kepada Gus Ubaidillah, cucu dari Mama Falak.

Kegiatan ziarah ini diikuti oleh 31 anggota yang terdiri dari kader PMII Rayon FKIP, FTIK, dan Nusantara. Para peserta berkumpul terlebih dahulu di Sekretariat Komisariat UNUSIA Kab. Bogor dan berangkat bersama menuju lokasi ziarah pada pukul 17.00 WIB.

Turut mendampingi kegiatan ini beberapa tokoh internal PMII UNUSIA, antara lain Sultan Muholafatul Akbar selaku Ketua Komisariat, Abu Misyaktul Anwar selaku Biro Kajian Dakwah Islam Komisariat, Ketua KOPRI Komisariat Ainun Mutoharoh, serta para demisioner PK PMII UNUSIA yaitu Zaenal Arifin dan Aang Fauzi.

Mama Falak, atau KH. Tubagus Muhammad Falak, dikenal sebagai ulama besar yang sangat berpengaruh dalam perkembangan Nahdlatul Ulama (NU) dan PMII. Beliau adalah seorang tokoh sufi, ahli falak, sekaligus pendiri Pesantren Al-Falak di Pagentongan, Bogor. Perannya dalam perjuangan kemerdekaan, serta sebagai mursyid Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah menjadikan beliau sosok yang sangat dihormati.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, seluruh peserta melakukan ziarah kubur dan tahlil bersama. Mereka kemudian melakukan sowan ke kediaman Gus Ubed, cucu Mama Falak, yang sebelumnya difasilitasi oleh Sultan hingga PMII Rayon FKIP bisa bertemu langsung dengan beliau.

Dengan penuh antusias, Gus Ubed menyambut rombongan PMII Rayon FKIP UNUSIA Kab. Bogor. Dalam sambutannya, ia juga menceritakan perjalanan singkat dari Abah Falak. Ia menjelaskan bahwa Abah Falak pernah berguru kepada Syekh Nawawi al-Bantani pada periode 1857–1878. Kemudian pada periode kedua (1892–1901), Abah Falak mengajar di Madrasah Saulatiah.

"Dalam buku profil Al-Falak dijelaskan bahwa pada periode kedua Abah Falak berbarengan dengan datangnya KH. Hasyim Asy’ari. Secara definitif, Syekh KH. Hasyim Asy’ari bukan hanya junior, tapi juga merupakan murid dari Abah Falak," jelasnya.

Gus Ubed juga menyampaikan kegembiraannya atas kunjungan ini, “Senang sekali dengan datangnya PMII Rayon FKIP untuk menziarahi makam Abah Falak. Karena jika dikaitkan dengan PMII, hampir seluruh Ketua PB PMII dan PBNU dari berbagai periode sudah pernah berkunjung ke makam Abah Falak dan sowan. Jadi, datangnya PMII Rayon FKIP UNUSIA Kab. Bogor ini seakan mengulang kembali sejarah perjumpaan PMII dengan Pagentongan.”

Dalam ceritanya, Gus Ubed juga menyinggung peran penting perempuan dalam perjalanan hidup Abah Falak. Ia menyebut bahwa perempuan memiliki tempat yang istimewa. Salah satu contoh nyata adalah Ibu Nyai (istri dari Abah Falak), yang turut berperan dalam mengarahkan pergerakan dan perkembangan Pesantren Al-Falakiyah.

Terkait hal tersebut, Ketua KOPRI PMII Rayon FKIP, Najwatus Sholiha, menanggapi kisah yang disampaikan oleh Gus Ubed dengan menyatakan, “Tidak ada batasan atau perbedaan yang berarti dalam memaknai posisi serta peran gender. Ibu Nyai menjadi sosok inspiratif yang membuktikan bahwa perempuan juga memiliki kemampuan dalam memimpin dan mengambil keputusan, tanpa diragukan lagi.”

Ziarah ini menjadi agenda tahunan PMII Rayon FKIP Kab. Bogor. Tahun ini, Pagentongan menjadi pilihan yang sarat makna dan momentum hangat, karena para peserta tak hanya menziarahi makam ulama besar, tapi juga dapat berbincang langsung dengan Gus Ubaidillah serta mengenal lebih dalam sosok Abah Falak. Banyak pelajaran inspiratif yang mereka dapatkan dari kisah hidup beliau.

Oka Ersa Maulana selaku Ketua PMII Rayon FKIP UNUSIA menyampaikan tanggapannya, “Ziarah adalah momen penting untuk meningkatkan spiritualitas anggota dan kader. Di balik itu semua, Rayon FKIP juga mendapatkan kesempatan istimewa untuk bertemu dengan Gus Ubaidillah dan berbincang tentang silsilah Mama Falak Pagentongan. Semoga ilmu-ilmu yang beliau sampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua.”

Sementara itu, Ketua Komisariat UNUSIA Kab. Bogor, Sultan Muholafatul Akbar, turut memberikan apresiasi atas kegiatan ini. Menurutnya, ziarah bersama ini adalah bentuk penguatan spiritual bagi para kader PMII UNUSIA, khususnya Rayon FKIP.

"Sebagai Ketua Komisariat, tentu saja saya sangat mengapresiasi kegiatan ziarah bersama ini yang diadakan oleh para pengurus Rayon FKIP UNUSIA. Ini merupakan suatu usaha untuk memperkuat spiritual para anggota dan kader PMII UNUSIA. Terlebih, ziarah kali ini mengunjungi maqbaroh seorang ulama besar yang sangat berpengaruh bagi Nahdlatul Ulama, khususnya di wilayah Bogor," ucap Sultan.

0 Komentar

Cari Sesuatu di Sini

Close