Warta

Aswaja dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Susanti BR Saraan, Sekretaris KOPRI Cabang Kota Medan/Foto: Aktivis Autentik
Aktivis Autentik - Aswaja, atau ahlussunnah wal jamaah adalah konsep keagamaan yang memiliki akar sejarah yang sangat dalam. Konsep ini muncul sebagai respon terhadap perkembangan pemikiran di dunia islam pada zaman klasik. Aswaja menekankan pada pentingnya akal dan nalar dalam memahami ajaran agama. Aswaja juga menekankan pada kajian Alquran dan hadis sebagai sumber utama ajaran islam. Dalam konteks organisasi PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), Aswaja menjadi kerangka berpikir yang penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pada dasarnya, PMII memiliki kesadaran akan pentingnya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengabdi pada masyarakat dan memperjuangkan kebenaran. PMII mengakui bahwa memberikan kontribusi yang signifikan, mahasiswa perlu menguasai keahlian dan profesionalisme dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai Aswaja yang menekankan pada penggunaan akal dan nalar dalam memahami ajaran agama. Dalam konteks ini, PMII berperan sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan pemahaman tentang aswaja dan mengintegrasikannya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pengembangan ilmu pengetahuan dalam konteks Aswaja juga mencakup upaya untuk memahami ajaran agama secara mendalam dan kritis, PMII sebagai organisasi mahasiswa memainkan peran penting dalam memfasilitasi diskusi, seminar, dan kegiatan akademis lainnya yang memungkinkan mahasiswa untuk memperdalam pemahaman mereka tentang Aswaja dan hubungannya dengan ilmu pengetahuan. Ini mencerminkan komitmen PMII untuk menyatukan nilai-nilai agama dengan pemikiran rasional ilmiah dalam upaya memajukan masyarakat dan memecahkan tantangan-tantangan kontemporer.

Selain itu, PMII juga terlibat dalam upaya untuk mempromosikan kesadaran akan pentingnya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dikalangan masyarakat luas. Melalui beberapa kegiatan sosial dan pelayanan masyarakat, PMII berupaya untuk mengintegrasikan nilai-nilai Aswaja dengan pengembangan ilmu pengetahuan dalam rangka menciptakan dampak positif bagi masyarakat. Dengan demikian PMII tidak hanya memandang Aswaja sebagai kerangka berfikir internal, tetapi juga sebagai landasan untuk berkontribusi secara nyata dan pengembangan ilmu pengetahuan di masyarakat.

Dalam konteks pengembangan ilmu pengetahuan, PMII juga mengakui bahwa nilai-nilai aswaja dapat memberikan panduan etis yang kuat bagi para ilmuwan dan profesional dalam berbagai bidang. Aswaja menekankan pada pentingnya akhlak dan moralitas dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan.  Dengan demikian Aswaja dapat menjadi sumber inspirasi bagi para anggota PMII dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dengan penuh tanggung jawab dan kesadaran akan dampaknya bagi masyarakat.

Secara keseluruhan, pengembangan ilmu pengetahuan dalam konteks organisasi PMII tidak terlepas dari pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai Aswaja. Aswaja bukan hanya menjadi kerangka berpikir teoritis, tetapi juga menjadi landasan etis dan moral bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Melalui integrasi nilai-nilai Aswaja dalam pengembangan ilmu pengetahuan, PMII berperan sebagai agen perubahan yang tidak hanya memajukan pemikiran rasional dan ilmiah, tetapi juga mengakar nilai-nilai keagamaan yang mendalam dan kritis.

Penulis: Susanti BR Saraan, Sekretaris KOPRI Cabang Kota Medan.

0 Komentar

Cari Sesuatu di Sini

Close