Warta

Potret Regenerasi Kader KOPRI PMII

Ahmad Zuhdy Alkhariri/Foto: Aktivis Autentik

Aktivis Autentik - PMII yang dikenal oleh kaum netral adalah banyaknya partisipasi laki-laki pada strukturalnya, karena mengingat ada kekhususannya dalam pembagiannya. Mereka beranggapan bahwa laki-laki dan perempuan punya ruang khusus memimpin organisasi. Ada pula mengatakan PMII campur semua, tanpa adanya sekat antara laki-laki dan perempuan. Dan masih banyak spekulasi-spekulasi berlebihan mengenai PMII. Tentunya ini menjadi perhatian luar biasa terhadap PMII sendiri. Maka perlu adanya pemahaman mengenai pentingnya potret PMII terhadap kader perempuan.

Karena banyaknya pertanyaan-pertanyaan mengenai PMII berkaitan tentang perempuan. Hingga akhirnya terbentuk wadah khusus perempuan bernama KOPRI PMII yang sangat melegenda dari tahun ke tahun. Bermula pada Kongres ke-III di Malang, Jawa Timur tanggal 7-11 Februari 1967 yang bernama Departemen Keputrian dengan berkedudukan di Jawa Timur dan bersamaan Musyawarah Kerja Nasional (MUKERNAS) ke-II di Semarang 25 September 1967.

Sayangnya di tanggal 23-31 hasil keputusan Musyawarah Nasional (MUNAS) KOPRI pada Kongres IV PMII di Makassar mengalami keputusan pahit ketika status KOPRI dibubarkan melalui voting pada kongres VII Medan (radenintan.ac.id). Hebatnya, KOPRI sampai sekarang tetap eksis dan bangkit kembali meskipun beberapa kali mengalami gejolak luar biasa dari tahun ke tahun. Naik turunnya perjuangan KOPRI menandakan bahwa era baru PMII perempuan tak usai. 

Uniknya potret perempuan PMII tidak hanya di bagian KOPRI saja, melainkan struktural PMII juga menjadi bukti bahwa laki-laki dan perempuan saling bersikukuh satu sama lain mendukung kemajuan PMII daerah masing. Saya pun mencoba untuk menganalisis potret perempuan PMII yang menyebar di mana-mana, saya bagi point-pointnya sebagai berikut:

Mengimbangi Kapasitas Perempuan dan Laki-laki

Sebagian kader PMII juga menginginkan kader perempuan juga turut andil dalam struktural PMII yang tercampur antara perempuan dan laki-laki. Hal tersebut didasarkan untuk mengimbangi laki-laki dan perempuan agar keduanya mempunyai cara memberikan ruang seluas-luasnya untuk semua kader. Bukan untuk membeda-bedakan, diimbang-imbangkan, disetarakan, melainkan untuk bisa saling memahami kekurangan dan kelebihan masing-masing. Karena semua laki-laki ataupun perempuan punya caranya berbeda-beda, tergantung dari setiap generasinya. 

Saling bekerja sama satu sama lain untuk kemajuan bersama. Perempuan bisa jadi pemimpin, laki-laki pun juga bisa jadi pemimpin. Perempuan bisa orasi, laki-laki juga bisa melakukannya. Kalau kita setarakan, semua laki-laki dan perempuan harus sama punya komitmen pemimpin, dan kapasitasnya. Jelas persepsi itu tidak realistis mengingat setiap kader punya peran berbeda-beda. Saya membantahnya, karena kader PMII punya posisi dan caranya masing-masing. 

Mana yang cocok jadi ketua rayon misalnya, mana yang cocok jadi CO Biro Kaderisasi Komisariat PMII. Kelebihannya pun juga berbeda-beda. Lantas kenapa harus disetarakan dan dibeda-bedakan? Harusnya kita sama-sama merangkul perbedaan menjadi persahabatan yang sulit dan memberikan pengaruh besar terhadap PMII. 

Adanya Dukungan Semua Pihak PMII 

Penjelasan di atas juga sangat realistis dan juga yang paling penting adalah adanya dukungan semua pihak PMII. Biasanya para senioritas sudah menyiapkan rencana dalam proses regenerasi kader perempuan yang harus dipersiapkan sedemikian rupa. Tradisi sangat jelas menandakan bahwa era baru perempuan juga wajib didukung setiap tahunnya. Untuk mengevaluasi demi memberikan terbaik bagi PMII pada daerahnya. Serta memberikan peluang bagi kaum perempuan membuka ruang sebesar-besarnya sebagai salah satu gebrakan loyalitasnya berdampingan dengan kaum laki-laki.

Kalau secara kaderisasi, ada organisasi internal mendorong PMII untuk kaum perempuan menjadi calonnya. Karena sangat pantas untuk dipimpinnya. Begitu juga hal karya-karya berprestasi sangat harus didukung penuh. Saya harap dua point ini menjadi titik balik kembalinya kaum perempuan kemajuan PMII. Sehingga mampu memberi manfaat bagi PMII ataupun lainnya.

0 Komentar

Cari Sesuatu di Sini

Close