Aktivis Autentik - Embrio lahirnya PMII di mulai pada hiruk pikuk konstelasi negara yang berada dalam pusaran penetrasi kepentingan bangsa asing dan dinamika mahasiswa pada tahun 1950 - 1960 yang kompleks meliputi carut marut pemerintahan, situasi politik dan arus perkembangan mahasiswa, sehingga melahirkan sebuah wadah eskalasi pergerakan mahasiswa nahdliyin yang di sebut PMII (Pergerakan mahasiswa islam indonesia) pada tanggal 17 April 1960.Muhammad Qayyum, Sekretaris PC PMII Palopo/Foto: Aktivis Autentik
Selintas Refleksi terhadap sejarah yang dapat menggambarkan bagaimana peran PMII dalam merumuskan core valuenya, relasi, peran dan haluannya, hingga proses penentuan arah pergerakan PMII dalam menyikapi polemik kebangsaan, mulai dari fase transisi orde lama ke orde baru, yang hemat saya anggap sangat krusial, penuh dengan polarisasi dan hegemoni geopolitik global.
di era awal reformasi hingga di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang penuh dengan kecamuk & sengkarut ketidakpastian atas kesejahteraan masyarakat yang berimbas pada ancaman demokratisasi, agar tetap kontributif dan tak mengkristal PMII harus mampu melakukan Positioning yang tepat untuk menepis potensial instabilitas yang mengancam segala aspek dalam kehidupan masyarakat, tentunya hal tersebut harus diimbangi dengan keselarasan dan adaptifitas internal kaderisasi PMII yang mampu menerawang dan membaca potensial polemik ke depannya agar tak terjebak dalam perubahan yang berada dalam alam idea saja tetapi mampu mengubah role sesuai dengan perkembangan zamannya,
PMII dalam Labirin Kehidupan Berbangsa
Secara Organisatoris mengutip dari situs resmi pmii.id hari ini PMII memiliki 25 PKC (Pengurus Koordinator Cabang) yang berkedudukan di tingkat Provinsi, 231 PC (Pengurus Cabang) berkedudukan di tingkat Kabupaten/Kota, 1.664 PK (Pengurus Komisariat) berkedudukan di Perguruan Tinggi Swasta/Negeri, serta 5.115 PR (Pengurus Rayon) di tingkat Fakultas Perguruan Tinggi, tentunya ada pertanyaan kritis atas perkembangan ini yang terletak pada proses penataan internal dan pengawalan sistem kaderisasi yang relevan efektif terhadap laju perkembangan generasi, bangsa dan cengkraman global yang sangat hegemonik, hingga dapat mengubah culture kehidupan bermasyarakat.
hiruk pikuk perkembangan hari ini yang agaknya berada dalam fase ketidakpastian dan keburaman dalam pengambilan keputusan oleh pemerintah yang berimplikasi pada terkikis nya partisipasi masyarakat, terlebih lagi dalam proses penerapan kebijakan yang penulis anggap telah banyak keluar dari realitas kebutuhan masyarakat, telah mengharuskan mau tidak mau dan yakin atau tidak PMII harus adaptif dan mampu mengambil keputusan transformasi paradigma untuk melakukan perubahan sosial yang mampu menjawab segala keresahan masyarakat dan menyaratkan Guide model kepemimpinan dan manajemen organisasi yang modern dan cepat tanggap dengan situasi perkembangan hari ini.
Di hari lahir PMII yang Ke- 65 tahun, usia yang sudah tidak lagi muda namun harus tetap mempertahankan napas dan basis pergerakannya, PMII harus mampu menjawab segelintir permasalahan besar di negara ini, bagaimana PMII dalam Sistem kaderisasinya harus mampu adaptif berfikir dan bergerak terhadap laju perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai luhuritas PMII.
Selain itu, PMII harus mengambil peran sebagai ruang konsolidasi kekuatan Generasi muda yang di mulai pada ranah lokal, nasional dan internasional, sebagaimana dahulu Keterlibatan PMII dalam gerakan internasional yang dilakukan pada tahun 1960-1970 di PMII, dengan menghadiri pertemuan pemuda di Moskow, yang dimana konsolidasi internasional itu berkaitan dengan upaya membangun kaukus generasi muda internasional yang fokus pada perjuangan serta pergerakan keadilan, kemanusiaan dan perdamaiaan antar negara
hal ini menjadi medan refleksi besar, bagaimana di era ini PMII harus terus mampu melahirkan ide, dan gagasan yang relevan agar tetap berkontribusi dalam mengawal proses perkembangan bangsa, terlebih lagi dalam proses perubahan watak dan cara hidup masyarakat yang serba modern dan digital, dewasa ini mengharuskan PMII agar mampu membaca lebih dalam lagi pergesaran budaya serap digital dalam tubuh masyarakat agar terus mampu melahirkan lipatan-lipatan perubahan sosial yang konstruktif agar tetap berada pada rel kemanusiaan dan keadilan
Tentunya, Harapan kami PC PMII PALOPO pada Hari lahir yang ke - 65 tahun ini, dengan tema generasi hebat, Penggerak Perubahan, PMII harus betul-betul mampu menjadi wadah konsolidasi pemimpin pemimpin hebat, yang yakin pada kemampuan intelektual untuk menyusun sistem/role kaderisasi yang relevan, modul yang sesuai, kemudian mengembangkannya dalam proses Aktualisasi diri kader PMII, dan melanjutkan perjuangan pada akar rumput (Gress roots), pengawalan laju perkembangan kesejahteraan masyarakat, yang saat ini berada dalam bayang-bayang kebijakan yang kontroversial, hingga harapan kita bersama bahwa kader PMII penggerak perubahan dapat dimanifestasikan dalam bentuk yang betul-betul nyata.
0 Komentar