Warta

Positioning Kaderisasi PMII Bangkalan: Knowledge is Power Menuju Kader Ulul Albab

Hasani, Ketua Bidang Kaderisasi PC PMII Bangkalan/Foto: Aktivis Autentik
Aktivis Autentik - Di era globalisasi yang semakin kompleks organisasi kemahasiswaan seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) selayaknya terus berinovasi dan berkreasi untuk meningkatkan kualitas diri kader. Salah satu dengan cara optimalisasi kaderisasi yang baik dan efektif di setiap tingkatan dengan begitu kualitas kader akan meningkat.

Sebagaimana kaderisasi dalam organisasi PMII merupakan salah satu aspek fundamental untuk keberlangsungan regenerasi. Melalui kaderisasi, kader maupun anggota harus memiliki kemampuan, pengetahuan, karakter, dan keterampilan yang meliputi soft skill dan hard skill yang dibutuhkan untuk mencapai cita-cita luhur organisasi.

Pengetahuan dan keterampilan menjadi diskursus kaderisasi PMII Bangkalan ke depan untuk mencapai tujuan kaderisasi yang berkualitas. Hal ini, dapat tercapai melalui proses kaderisasi formal, informal dan non formal yang efektif dengan cara pengembangan pengetahuan kader dan keterampilan kader serta penguatan karakter kader untuk mencapai kesuksesan dalam konteks kaderisasi.

Selain harus meningkatkan pengetahuan kader juga harus menanamkan nilai moral, etis, dan ideologi PMII terhadap kader. Dalam konteks PMII, kaderisasi memiliki peran strategis untuk melahirkan kader-kader yang bukan hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dalam mengimplementasikan nilai-nilai ulul albab.

Kader ulul albab yang dimaksud adalah seperti yang tercantum dalam anggaran dasar PMII Bab IV pasal 5 poin 2 yaitu mewujudkan insan yang ulul albab. Artinya, kehidupan kader PMII patut mencerminkan-orientasi kehidupan di dunia maupun di akhirat. Berkenaan dengan cita-cita PMII menciptakan insan ulul albab ini bukan dihasilkan dari ruang yang kosong ataupun hampa. Keinginan mencetak insan ulul albab tersebut mempunyai kerangka historis teoritis yang kemudian dijadikan dasar.

Makna secara umum kader ulul albab adalah pribadi yang haus akan ilmu pengetahuan dan selalu mengingat Allah SWT. Hal ini senada dengan tri motto PMII yaitu zikir, pikir, dan amal saleh. PMII dalam mengonsep ulul albab ini sebagai citra diri kader yang memiliki ilmu pengetahuan yang lengkap, wawasan yang luas, dan keimanan yang mantap.

Pentingnya kualitas kader dalam PMII diharapkan mampu menyatu dalam tiga aspek utama pertama intelektual, kedua sosial, dan ketiga spiritual. Dalam hal ini, kader PMII diharapkan memiliki kualitas tersebut, yang tidak hanya bermanfaat bagi dirinya, tetapi juga bagi masyarakat dan Bangsa. 

Positioning kaderisasi bagian dari langkah awal dimana kader PMII Bangkalan khususnya dapat menentukan arah dan tujuannya untuk menempatkan diri dan visi organisasi secara jelas dan terarah dalam membentuk kader-kader yang memiliki potensi tinggi. Salah satu pendekatan yang efektif adalah dengan memanfaatkan Knowledge is Power penekanan pada pentingnya ilmu pengetahuan dalam membentuk kualitas kader.

Dalam hal ini merupakan pemahaman yang mendalam akan ilmu pengetahuan, baik itu ilmu umum maupun ilmu agama, yang menjadi dasar utama untuk membentuk karakter yang cerdas, bijaksana, dan memiliki perspektif yang luas.

Pada masa kini, di tengah derasnya arus informasi dan tantangan global, kader PMII dituntut untuk lebih kritis, analitis, dan inovatif dalam menghadapi berbagai persoalan. Oleh karena itu, PMII Bangkalan perlu mengintegrasikan pembelajaran berbasis pengetahuan dengan pengembangan karakter dan kepemimpinan yang kokoh. Hal ini penting agar para kader PMII tidak hanya terampil dalam teori, tetapi juga mampu mengaplikasikan ilmu yang dimiliki untuk menyelesaikan masalah yang ada.

Untuk mencapai tujuan ini, beberapa strategi kaderisasi perlu dioptimalkan, antara lain peningkatan keterampilan dalam literasi, soft skill dan hard skill, pengetahuan, dan wawasan. Kader PMII harus didorong untuk terus memperdalam pengetahuan dalam berbagai bidang, baik itu agama, sosial, budaya, maupun ilmu pengetahuan umum. Dengan begitu, mereka tidak hanya menjadi mahasiswa yang terampil, tetapi juga memiliki pandangan luas dalam menghadapi problematika dunia.

Melalui pengembangan Karakter. Kaderisasi harus menyertakan pendidikan karakter yang mencakup penguatan moral, etis, dan spiritual. Sebagaimana kader PMII diharapkan mampu menjaga integritas dan prinsip hidup yang sesuai dengan ajaran Islam ahlussunah wal jamaah yang menjadikan pijatan dalam beragama maupun gerakan.

Selanjutnya memiliki jiwa kepemimpinan. Kader PMII perlu mendapatkan pelatihan dalam aspek kepemimpinan, termasuk bagaimana memimpin dengan bijaksana, adil, bertanggung jawab berdasarkan nilai-nilai ulul albab dan nilai dasar pergerakan di PMII. Kepemimpinan yang berbasis pada ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan sangat penting dalam menciptakan pemimpin masa depan yang mampu membawa perubahan positif di masyarakat.

Juga penguatan jaringan dan kolaborasi. Kaderisasi PMII tidak hanya berlangsung di dalam organisasi, tetapi juga melibatkan interaksi dengan berbagai pihak di luar organisasi. Oleh karena itu, penting untuk memperkuat jaringan sosial dan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mendukung pengembangan ilmu dan keterampilan para kader.

Seterusnya melakukan evaluasi dan penyempurnaan sistem kaderisasi. Melalui evaluasi dan sistem yang terorganisasi kaderisasi dapat berjalan efektif dan mencapai tujuan yang diharapkan, evaluasi yang berkelanjutan sangat diperlukan dalam organisasi. Kaderisasi harus dinamis dan responsif terhadap perubahan zaman, sehingga sistem yang diterapkan dapat terus menyempurnakan kualitas kader sesuai dengan tantangan yang dihadapi oleh kader di Bangsa ini.

Oleh karenanya positioning kaderisasi PMII Bangkalan dalam mencetak kader ulul albab harus berlandaskan pada Knowledge is Power. Hal ini, penting untuk mencetak kader yang tidak hanya pintar, tetapi juga memiliki nilai-nilai luhur dalam menjalani kehidupan di organisasi maupun di luar organisasi. Melalui pembentukan kader yang berpengetahuan luas, berkarakter kuat, dan memiliki keterampilan kepemimpinan yang bijaksana, PMII dapat terus menghasilkan generasi muda yang mampu berkontribusi positif bagi kemajuan umat dan bangsa.

Penulis: Hasani, Ketua Bidang Kaderisasi PC PMII Bangkalan.

0 Komentar

Cari Sesuatu di Sini

Close