![]() |
M. Chanif Muayyad, Ketua PC PMII Tuban 2020-2021 | Pengurus PB PMII Bidang Ekonomi dan Ivestasi/Foto: Aktivis Autentik |
Gerakan ekonomi PMII bukan sekadar respons terhadap situasi. Ia adalah wujud dari kesadaran kolektif bahwa perjuangan hari ini harus melampaui ruang-ruang diskusi akademik dan forum-forum retorik. Ekonomi menyentuh kehidupan paling konkret dari rakyat: soal pangan, pendidikan, pekerjaan, dan kesejahteraan. Dalam konteks inilah PMII perlu hadir sebagai pelaku yang aktif, bukan hanya sebagai pengamat. Karena itulah, di usia 65 tahun ini, PMII memantapkan langkah untuk menapaki peran baru—sebagai organisasi kader yang juga menjadi penggerak ekonomi umat dan bangsa.
Di antara sekian banyak kader PMII yang membawa semangat ini, nama M. Chanif Muayyad layak ditempatkan di garis depan. Ia bukan hanya pernah memimpin PC PMII Tuban pada periode 2020–2021, tetapi juga saat ini menjadi bagian penting di struktur Pengurus Besar PMII, tepatnya di Bidang Ekonomi dan Investasi. Bagi Chanif, peran ekonomi dalam organisasi seperti PMII harus diartikulasikan lebih jauh. Tidak cukup hanya bicara soal teori dan wacana keadilan sosial, tetapi harus turun menjadi gerakan konkret yang menyentuh masyarakat bawah.
Chanif memandang bahwa membangun ekonomi inklusif adalah tentang bagaimana menciptakan sistem yang tidak meninggalkan siapa pun. Dalam situasi saat ini, ketika jurang antara kelompok kaya dan miskin semakin melebar, pendekatan inklusif menjadi satu-satunya jalan agar pembangunan tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang. Ia menyoroti bagaimana kader-kader PMII perlu dibekali dengan literasi ekonomi, kemampuan kewirausahaan, dan keterampilan digital agar mampu menciptakan solusi di tengah masyarakat. Bukan menjadi beban negara, tapi menjadi motor penggerak pembangunan.
Tak hanya bicara soal inklusi, Chanif juga menekankan pentingnya keberlanjutan. Baginya, ekonomi yang dibangun tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan dan keseimbangan sosial hanya akan menjadi bom waktu. Ia banyak merujuk pada konsep pembangunan berkelanjutan sebagaimana dijelaskan dalam buku Pembangunan Berkelanjutan: Perspektif Ekonomi Indonesia karya Emil Salim (2005), di mana pertumbuhan harus selalu beriringan dengan konservasi dan kepentingan jangka panjang. Dari situlah, Chanif mengembangkan gagasan tentang pentingnya investasi hijau, kewirausahaan ramah lingkungan, dan penguatan ekonomi lokal yang tidak eksploitatif.
Gagasan ini tidak berhenti di tataran pemikiran. Dalam banyak kesempatan, Chanif mendorong agar PMII di tingkat cabang hingga komisariat mulai membangun unit-unit usaha kolektif berbasis digital dan komunitas. Ia percaya, masa depan ekonomi Indonesia akan digerakkan oleh anak muda, dan PMII punya tanggung jawab besar untuk mencetak pelaku-pelaku ekonomi baru yang tidak hanya kompetitif, tapi juga beretika dan punya nilai. Baginya, dakwah ekonomi adalah bagian dari perjuangan PMII sebagai gerakan transformasi sosial.
Di sisi lain, landasan ideologis PMII yang berakar pada nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah juga memberi warna tersendiri pada arah ekonomi organisasi ini. Islam mengajarkan keadilan, keberkahan, dan keseimbangan. Tiga hal ini, menurut Chanif, harus menjadi ruh dalam setiap langkah kader PMII di bidang ekonomi. Membangun ekonomi bukan sekadar mengejar untung, tapi juga memperjuangkan nilai, etika, dan kebermanfaatan. Dalam semangat itu, Chanif tidak lelah mengingatkan bahwa arah gerakan PMII harus mampu menjawab tantangan zaman dengan tetap berpijak pada akar nilai-nilai Islam dan kemanusiaan.
Memasuki 2025, Indonesia dihadapkan pada tantangan globalisasi yang semakin kompleks: krisis iklim, disrupsi teknologi, ketimpangan sosial, hingga instabilitas geopolitik. Di tengah semua itu, organisasi seperti PMII tidak boleh hanya menjadi saksi sejarah. Ia harus hadir sebagai aktor yang berperan aktif dalam proses perubahan. Dan Chanif meyakini, jalan ekonomi adalah salah satu medan juang paling strategis untuk itu.
PMII yang genap 65 tahun adalah organisasi yang tidak lagi mencari bentuk. Ia sudah matang, sudah teruji, dan kini waktunya membuktikan diri dengan kerja-kerja konkret yang menyentuh kehidupan masyarakat. Dalam semangat itu, gagasan-gagasan M. Chanif Muayyad menjadi terang yang menunjukkan arah. Ia bukan hanya berbicara tentang ekonomi, tapi tentang harapan, tentang masa depan bangsa, dan tentang bagaimana kader PMII bisa menjadi bagian dari solusi.
Membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bukan pekerjaan semalam. Tapi jika dikerjakan dengan visi, nilai, dan keberanian, maka ia akan menjadi warisan penting bagi generasi yang akan datang. PMII, dengan seluruh kekuatan intelektual dan jejaring kadernya, punya semua itu. Dan M. Chanif Muayyad telah menunjukkan bahwa perjuangan ekonomi bisa sejalan dengan idealisme, bisa satu jalur dengan dakwah sosial, dan bisa menjadi medan aktualisasi kader dalam membangun Indonesia yang lebih adil, manusiawi, dan berkelanjutan.
Penulis: M. Chanif Muayyad, Ketua PC PMII Tuban 2020-2021 | Pengurus PB PMII Bidang Ekonomi dan Ivestasi.
0 Komentar