Warta

Bersungguh-sungguh dalam Mengejar Keberkahan Ilmu

Aktivis Autentik - Bersungguh-sungguh adalah kondisi dimana seseorang memberikan seluruh perhatian dan usahanya secara total dan totalitas dalam melakukan suatu hal. Ini berarti seseorang memiliki tekad dan komitmen yang kuat untuk mencapai tujuannya dan tidak mudah untuk menyerah atau meragukan dalam melakukan suatu hal. Hal ini tentu sejalan dengan perintah Rasulullah SAW dalam haditsnya yang berbunyi:

“Bersungguh-sungguhlah dalam (mengerjakan) hal-hal yang bermanfaat bagimu, mohonlah pertolongan dari Allah dan janganlah bersikap lemah.” (HR. Muslim).

Apalagi jika sungguh-sungguh itu untuk mengejar keberkahan ilmu. Karena keberkahan ilmu adalah kondisi dimana seseorang memiliki ilmu yang banyak dan berkualitas, serta memanfaatkannya dengan baik dan bijaksana untuk kemaslahatan diri dan masyarakat. Keberkahan ilmu melibatkan pengetahuan yang luas dan bermanfaat, serta memperlihatkan sikap hidup yang memiliki sikap positif dan berkontribusi pada lingkungan.

Bersungguh-sungguh dalam mengejar keberkahan ilmu adalah usaha yang serius dan tidak main-main dalam belajar dan memahami ilmu pengetahuan. Ini termasuk memberikan perhatian dan fokus yang cukup besar, meluangkan waktu dan usaha untuk mempelajari dan memahami materi, serta berusaha untuk menerapkan apa yang telah dipelajari dalam hidup sehari-hari. Bersungguh-sungguh juga melibatkan kesediaan untuk terus belajar dan berkembang, serta memiliki tekad dan motivasi yang kuat untuk mencapai keberkahan ilmu.

Syaikh Az Zarnuji mengatakan, bahwa diantara hal yang penting dalam menuntut ilmu yang harus diperhatikan adalah fil jiddi (kesungguhan). Jika sesuatu dilakukan dengan kesungguhan, maka Allah SWT akan memberikan keberhasilan di dalamnya. Selain kesungguhan (al jiddu), juga perlu diiringi dengan sikap kesungguhan yang terus menerus (al muwazobah) dan komitmen (al muzallimah) dalam menuntut ilmu. Tiga sikap ini harus ada dalam diri (orang yang belajar) dan berjalan beriringan, tidak dapat hanya salah satu saja.

Keberkahan ilmu didapatkan bisa dengan memiliki tekad dan motivasi yang kuat karena itu akan membantu dalam mempertahankan komitmen untuk belajar dan memperdalam ilmu. Selain itu konsisten atau istiqamah juga dapat menjadi salah satu indikator keberhasilan dalam mendapatkan keberkahan ilmu. Ilmu yang didapatkan jangan sampai hanya berhenti di diri sendiri. Masyarakat atau lingkungan kita juga harus mendapatkan dampaknya agar ilmu itu terus dapat berkembang dan bermanfaat bagi orang lain.

Karena saat ini banyak sekali individu yang secara kemampuan mungkin memiliki ilmu yang banyak tetapi tidak diamalkan kepada orang lain yang akhirnya terhenti di dirinya saja. Padahal yang menjadi sebab Allah SWT menurunkan keberkahan dalam ilmu itu menjadikan ilmunya itu bermanfaat bagi orang lain. 

Sebagai penutup KH Hasyim Asy’ari pernah menyatakan bahwa puncak dari keilmuan seseorang adalah pengamalan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari, sebab hal itu merupakan buah dari ilmu dan faedah kebaikan dari umur seseorang serta merupakan bekal yang akan berguna di akhirat kelak, maka siapa saja yang dapat menggapai itu semua maka ia akan berbahagia baik di dunia maupun di akhirat, dan barangsiapa yang tidak dapat menggapainya maka ia akan berada dalam kerugian.

Baca artikel Aktivis Autentik lainnya di Google News

Penulis: Subhan Maulana
Sekretaris PK PMII STAI Haji Agus Salim Cikarang

0 Komentar

Cari Sesuatu di Sini

Close