![]() |
Siti Aminataz Zuhriyah, Ketua Bidang Pertambangan dan Sumber Daya Mineral KOPRI PB PMII/Foto: Aktivis Autentik |
Seperti kita ketahui, Badan Legislasi DPR hari ini telah mengusulkan adanya pengelolaan tambang oleh Perguruan Tinggi dan pelaku Usaha Kecil dan Menengah. Setelah mengetahui berita tersebut seketika membuat saya teringat tentang legenda kebesaran negara Nauru yang mungkin perlu sedikit kita ulas bagaimana kesuksesan hingga kehancuranya.
Salah satu pelajaran berharga yang dapat diambil Indonesia adalah dari pengalaman Nauru, sebuah negara kecil di Samudra Pasifik yang pernah kaya raya namun kemudian jatuh miskin akibat eksploitasi alam yang tidak terkontrol.
Nauru: Kekayaan yang Berujung Kehancuran
Pada pertengahan abad ke-20, Nauru sempat menjadi salah satu negara terkaya di dunia berdasarkan pendapatan per kapita. Sumber kekayaan ini berasal dari fosfat, bahan berharga yang terbentuk dari endapan guano selama ribuan tahun. Fosfat ini diekspor besar-besaran untuk dijadikan pupuk, memberikan keuntungan finansial yang luar biasa bagi negara tersebut. Sayangnya, keberhasilan ekonomi ini tidak dibarengi dengan pengelolaan lingkungan yang baik.
Eksploitasi fosfat dilakukan tanpa mempertimbangkan keberlanjutan. Dalam waktu singkat, cadangan fosfat habis, dan tanah di Nauru menjadi rusak parah. Sebagian besar wilayah pulau menjadi tandus dan tidak bisa digunakan untuk pertanian atau pemukiman. Ketika sumber daya utama mereka habis, Nauru terjebak dalam krisis ekonomi yang parah. Ketergantungan pada impor untuk kebutuhan dasar, minimnya diversifikasi ekonomi, dan kerusakan lingkungan yang tidak dapat diperbaiki membuat Nauru kehilangan masa depannya.
Seperti Nauru, Indonesia juga memiliki kekayaan alam yang melimpah. Namun, Indonesia juga menghadapi ancaman serupa, mulai dari deforestasi hingga eksploitasi tambang yang tidak berkelanjutan. Pengalaman Nauru memberikan beberapa pelajaran penting bagi Indonesia.
Pengelolaan Berkelanjutan Adalah Kunci
Jika memang benar Perguruan Tinggi dan Ukm akan diberi hak dalam pengelolaan tambang, maka hal ini menjadi hal krusial yang harus kita kawal bersama. Eksploitasi sumber daya alam harus dilakukan dengan memperhatikan prinsip keberlanjutan. Indonesia perlu memastikan bahwa aktivitas seperti penebangan hutan, pertambangan, dan perikanan tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga menjaga ekosistem agar tetap seimbang untuk generasi mendatang.
Diversifikasi Ekonomi untuk Masa Depan
Ketergantungan pada satu jenis sumber daya alam, seperti yang terjadi di Nauru dengan fosfat, sangat berisiko. Indonesia harus mengembangkan sektor-sektor lain seperti pariwisata berkelanjutan, teknologi, dan energi terbarukan untuk menciptakan ekonomi yang lebih stabil dan tahan terhadap perubahan global.
Salah satu cara terbaik untuk melindungi lingkungan adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga alam. Pendidikan lingkungan harus menjadi bagian integral dari kurikulum sekolah dan program-program komunitas agar semua lapisan masyarakat terlibat dalam pelestarian alam.
Pemerintah memiliki peran besar dalam menjaga keberlanjutan. Penegakan hukum terhadap pelanggaran lingkungan, seperti penebangan hutan ilegal dan pencemaran air, harus ditingkatkan. Selain itu, regulasi yang mendorong praktik bisnis yang ramah lingkungan dan kompetensi pelaku tambang perlu diterapkan dengan konsisten.
Menuju Masa Depan yang Lebih Cerah
Menurut saya Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi contoh negara yang berhasil mengelola kekayaan alamnya secara bijak. Dengan belajar dari sejarah Nauru, Indonesia dapat menghindari kesalahan yang sama dan memastikan bahwa sumber daya alam digunakan untuk kesejahteraan masyarakat tanpa merusak lingkungan.
Kekayaan alam bukanlah jaminan kesejahteraan jika tidak dikelola dengan baik. Adanya usulan tentang Perguruan Tinggi dan UKM yang akan mengelola tambang saya rasa perlu dikaji lebih mendalam. Dengan komitmen yang kuat terhadap keberlanjutan, kita dapat memastikan bahwa generasi mendatang tetap dapat menikmati keindahan dan kekayaan yang telah diwariskan. Mari kita jadikan pengalaman Nauru sebagai pengingat bahwa menjaga alam adalah tanggung jawab bersama yang tidak boleh diabaikan.
0 Komentar