Bulan berganti bulan
Tak sadar waktu berembus dengan cepat
Semua asa tak berhenti berdetak
Mengikuti arus
Berjalan mengikuti nadi
Dalam tubuhku
Aku mencintai arti pergerakan ini
Kau lahir dengan sebuah impian
Dan cita-cita yang besar
Impian yang kadang kala terombang-ambing
Oleh terjangan para pecundang
Dan cita-cita yang besar
Dihadang oleh kaum yang Maruk Jabatan.
Kata demi kata
Kau dapatkan setiap harinya
Bahkan kebaikanmu pun dibalas
Dengan kebencian dan cacian bahkan hinaan
Tapi kau masih berdiri tegak
Dengan semangat pergerakan
yang gigih dan tak akan pernah padam
Bersahabat tanpa sekat
Berproses tanpa protes
Bergerak tanpa pamrih,
Berjuang melawan para pecundang
Mengabdi dengan segala ketulusan hati
Yang istiqamah pada hakikatnya
Sehelai benang pun tak ada gunanya
jika tidak ada tanggung jawab yang besar
Untuk menjaga benang itu agar tidak lapuk
Bahwa kualitas jauh lebih penting
Daripada sehelai benang
Yang tebal namun lapuk
Aku tak menyadari
Tapi aku meyakini
Meyakini setiap detikku bergerak
Selalu ada satu rasa
Yang membuatku gundah
Gundah untuk menyusurinya
Semakin mendalam
Ah sudahlah
Setiap kata tak kan bisa
Menggambarkan pasti rasa ini
Terima kasih pergerakan
Kau mengajariku untuk berjalan
Dan harus tetap bergerak
Di hutan belantara penuh rintangan ini
Terima kasih telah melahirkanku
Penulis: Yansah Nasution, Kader PMII Kota Medan.
0 Komentar