Seharusnya Muspimnas ini menjadi momen yang sangat penting untuk beradu argumentasi, bertukar pikiran dan saling mensupport ketika ada masukan-masukan dari berbagai kalangan. Sehingga dari Muspimnas ini lahir sebuah aturan-aturan baru yang telah dimodifikasi atau dirombak dengan tetap mengacu pada hasil Muspimnas yang telah dilaksanakan di Boyolali pada tahun 2019 lalu.
Apapun yang menjadi rekomendasi dari setiap Cabang maupun Koordinator Cabang se-Indonesia digodok dengan matang untuk kemudian diimplementasikan di kepada kader PMII di berbagai tingkatan.
Semua yang menjadi kesepakatan bersama ini harusnya berdasarkan draf lama (Muspimnas Boyolali), adapun berubahan-perubahan yang akan dilakukan atau rekomendasi-rekomendasi yang diusulkan harus melalui musyawarah ini dengan mengetok palu di setiap pasalnya sebagai tanda persetujuan.
Apabila ada salah satu rekomendasi yang memang ditolak, maka silakan untuk dilakukan afirmasi alias penguatan setiap opsi tersebut. Dan jika memang tidak dapat diterima, maka harusnya bisa diterima dengan legowo. Tidak perlu melakukan kegiatan anarkis, seperti melempar kursi, saling adu jotos, saling adu mulut.
Biarkan kursi itu dibuat tempat duduk, toh kursi tidak punya salah apa-apa, tetapi menjadi sasaran, menjadi bahan lempar-lemparan, kasihan sahabat yang kena lemparan kan, beruntung kalau cuma benjol, kalau berdarah kan bahaya.
Jangan biarkan adu jotos terjadi. Biarkan adu jotos dilakukan oleh para atlet petinju di dalam ring. Karena semuanya ada aturan yang berlaku bagi setiap peserta tinju. Jangan sampai kader PMII melakukan adu jotos, kasihan mereka, karena di dalam PMII semuanya adalah sahabat yang saling mengikat.
Kalau adu mulut bolehlah untuk sekadar mengeluarkan argumentasi, tetapi yang sopan dan tetap beretika. Jangan sampai adu mulut terjadi sambil mengeluarkan kata-kata mutiara yang tidak sedap didengar. Toh itu bukan juga debat kandidat.
Pada intinya, silakan berargumentasi dengan bahasa yang baik, bertindak dengan sopan. Tunjukkan bahwa dari kegiatan Muspimnas Tulungagung 2022 mampu menghasilkan produk hukum yang baik untuk kemajuan organisasi PMII.
0 Komentar